Imunisasi peserta didik (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menekankan pentingnya imunisasi bagi peserta didik secara rutin. Hal ini disampaikan oleh Direktur Sekolah Dasar Kemdikbudristek, Muhammad Hasbi dalam kegiatan `Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri`.
Sebanyak 100 siswa diimunisasi dalam kegiatan tersebut, yang berasal dari 10 satuan pendidikan, yaitu SDN Benhil 01, SDN Benhil 05, SDN Benhil 09, SDN Kebon Kacang 01, SDN Kebon Melati 01, SD IT Al Abrar, SDN Karet Tengsin 21, SDN Karet Tengsin 13, SDN Benhil 12, dan SDN Kampung Bali 07.
Hasbi mengatakan kegiatan imunisasi ini merupakan bentuk dukungan sekaligus sosialisasi yang dilakukan oleh Kemdikbudristek agar seluruh siswa di Indonesia melakukan imunisasi secara rutin, sehingga anak-anak Indonesia terlindung dari risiko tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
"Meskipun kita telah mengetahui betapa pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak-anak kita, data menunjukkan bahwa cakupan imunisasi, terutama sejak masuknya Pandemi Covid-19, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari kita semua," ujar Hasbi pada Rabu (30/11) lalu.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengatakan, fase kehidupan anak sangat penting dalam siklus kehidupan manusia, karena fase ini merupakan proses tumbuh kembang. Sebab permasalahan kesehatan yang timbul pada fase ini dapat berdampak pada kualitas sebagai manusia di masa dewasa.
Oleh karena itu, salah satu cara efektif dalam menjaga kondisi kesehatan mereka di antaranya melalui upaya pencegahan terhadap penyakit seperti pemberian imunisasi.
"Imunisasi lengkap sangat penting karena mampu memutus mata rantai penularan penyakit menular tertentu dalam masyarakat jika proporsi penduduk yang terimunisasi mencapai di atas 95 persen," jelas Yudhi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selama dua tahun terakhir sejak 2020 hingga 2021, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020 target imunisasi sebesar 92 persen dari 4.416.309 anak menjadi 4.063.004 anak.
Namun, cakupan yang dicapai pada 2020 itu sebesar 84 persen, yaitu 3.709.670 anak. Kemudian pada 2021 imunisasi ditargetkan mencapai 93 persen dari 4.148.867 anak, yakni 3.858.446 anak. Namun cakupan yang dicapai pada 2021 sebesar 84,2 persen, yaitu 3.493.346 anak. Ada sekitar 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.
Menurut UNICEF Indonesia, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio. Dan pada 2022 ini, jumlah anak yang diimunisasi ditargetkan mencapai 4.154.758 anak.
KEYWORD :Imunisasi Peserta Didik Muhammad Hasbi Kemdikbudristek